HIDUP SEKALI HIDUP YANG BERARTI

Friday, 25 July 2014

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Adam…




Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.

       ...See More
       Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh <3 Adam… Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu. Wahai Adamku… Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi, tidak heranlah jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu tatkala aku senantiasa berbelok dari landasan… kerana aku buruan syaitan. Adam…

       Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih banyak jumlahnya dari kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusan-Nya. Jika jumlah kaummu melebihi kaumku niscaya merahlah dunia kerena darah manusia, kacau balaulah suasana karena Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya.

       Jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang membolehkan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.



       Adam… Bukan karena ramainya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan karena sedikitnya jumlahmu yang mencemaskan aku. Tetapi… aku risau, gundah gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu sudah tahu bahwa aku harus tunduk ketika menjadi isterimu. Namun… terasa berat pula untukku menyatakan isi perkara.

       Adam… Aku tahu bahawa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki lebih berkuasa terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku. Kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memperhatikan dan mengawasi aku agar sentiasa di dalam redha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam... Apa yang sudah terjadi pada kaumku kini. Kami dibiarkan terombang-ambing tanpa haluan, malahan engkau juga mengambil kesempatan atas kelemahanku.

       Dimana perginya keadilanmu? Asalnya Allah menghendaki aku tetap tinggal di rumah, Aku setuju. Allah juga membolehkan aku keluar jika untuk suatu kepentingan. Asalkan aku keluar dari rumah seluruh tubuhku ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tetapi realitinya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.

       Adam… Mengapa kau biarkan aku begini? Apakah kau sekarang tidak lagi seperti dulu? Apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku? Adakah akhlak kaum Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

       Adam… Kau sebenarnya Imam dan aku adalah makmummu. Aku adalah pengikutmu karena kau adalah pimpinanku. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Adam… Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku? ????????????

        Akalku satu, nafsuku sembilan. Oleh itu Adam…pimpinlah, bimbinglah aku karena aku sering lupa, lalai dan alpa sehingga aku tergelincir didalam hawa nafsu Bimbinglah daku untuk menyelami kalimat Allah. Perdengarkanlah daku kalimat syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

       Adam… Andainya kau masih lalai dan alpa dengan dirimu sendiri, masih malas mengikuti langkah para sahabat, masih gentar mencegar munkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah. Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang Agung. Maafkan aku sekali lagi Adam…

       Andainya surat yang ku layangkan ini menimbulkan amarah di dadamu. Jauh sekali niatku untuk membuat kau keliru apa lagi menjadi buntu.

       Waspadalah Adam… Andai auratku tercabik…andai suaraku mengatasimu… andai langkahku seiringmu… andai maruahku dirobek maka engkaulah yang bakal membawaku kepada kebenaran. Usah dipersalahkan Hawa lantaran tewas mengemudi bahtera andai si Adam masih terlena dengan kesenangan dunia…

       Tetapi percayalah!!! Bukan emas yang kucari… Bukan pula berlian yang kupinta

0 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Kirimkan kesan pesan dan redaksi
ke ryantoex@gmail.com
Ryantoex@gmail.com. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Admin

Definition List