HIDUP SEKALI HIDUP YANG BERARTI

Monday, 11 April 2016

KIsah orang tua Prajurit TNI

Tabaarakalladzii biyadihi mulku, wa huwa ‘ala kulli syai’inqadiir.” Maha Suci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al Mulk : 1)

Dia lah Allah, dzat Yang Maha Kuasa, menciptakan semesta dengan segala keteraturannya. Tak ada satu pun dari setitik debu yang diciptakan-Nya dalam keadaan tak seimbang. Berputarlah, bumi, bulan, dan matahari sesuai perhitungan-Nya, tak pernah lebih cepat, pun tak pernah lebih lambat, semua tunduk akan kuasaNya.

Direndahkannya hamparan bumi dan ditnggikannya hamparan langit, hingga manusia dan makhluk lainnya tak bersesak-sesak hidup di bumi.

Diciptakannya siang sebagai ladang merengkuh berkah disetiap laku, tindak dan ucap makhluk-Nya, dan diciptakan malam sebagai serambi tuk bernaung, merintih sesal, bersedu merdu, bermunajat haru memohon ampun atas laku dan ucap yang tak sesuai arahan Sang Khaliq.

Diciptakanlah ibu sebagai madrasah penuh kasih, penuh kelembutan, penuh perasaan, penuh kehangatan dan cinta untuk anak-anaknya. Ada kasih di setiap tuturnya, ada cinta disetiap belainya, ada kehangatan disetiap senyumnya.

Dan diciptakanlah bapak sebagai madrasah keteladanan, ketegasan, wibawa dan kebijaksanaan untuk anak-anaknya. Walaupun kadang seorang bapak tak sepandai ibu dalam menunjukkan kasih dan sayangnya, terkadang dingin, dan sibuk dengan pekerjaannya, namun kamu harus tau? bahwa di balik itu ada kebanggaan yang amat luar biasa besar yang tak kamu tahu dari seorang bapak untuk anak-anaknya.

Dini hari, di stasiun kereta selepas perjalanan djogja - Surabaya Gubeng. Muka loyo karena tak bisa tidur sepanjang perjalanan.

“Mas taksi mas?” Seorang bapak-bapak supir taksi, sekitar usia lima puluhan, berbadan agak tambun, mengenakan seragam taksi ditambah topi berlogo marinir menawariku taksi. Aku hanya mengangguk dan mengikuti pak supir. Rencananya aku mau tidur di perjalanan Stasiun menuju Armatim. Ngantuk berat.

Di mobil.

“Griya nipun ngendi mas e?” Pak supir mencoba memecah keheningan dini hari.

“Kulo saking djogja pak, manawi kulo boten sae nganggo boso jowo, ngapunten nggih.” Sambil bingung bapaknya nanya apa, dan jawab sekenanya.

Bapaknya ketawa mendengar logat jawa yang aneh dan mungkin gak bener juga.

“Owalaah mas e wong jowo juga to.” Singkat ceritanya pak supir ini ngajari sedikit-sedikit bahasa jawa halus.



Ngobrol ngaler ngidul tentang TNI AL, mulai dari pendidikan hingga sekolah lanjutan,

Sampai pada sebuah obrolan.

“Jadi perwira enak ya ketok e, cari pendamping gampang hehe.”

“Amiiin pak.”

“Anakku gak beruntung e mas, yang nomor 2 sekarang masih cari kerjaan, belum dapet sampe sekarang, dia baru lulus kemaren ini , udah daftar berkali2 belum masuk juga, ngambil Matra AL jg.”

“Bukan gak beruntung pak, mungkin Allah lagi ngasih yang paling baik untuk anak bapak, insyaAllah dapat yang terbaik.” jawabku sekenanya senyum ramah.

“Iya mas mudah-mudahan ya, tapi ya memang anak saya yg nomor 1 ini kebanggaan saya mas, dia bisa masuk Taruna saja saya bersyukur, ketambah lagi semangatnya sekolah lanjutan di amerika perintah KasaL, yoo belajarnya rajin, lulusnya nya kemaren Alhamdulillah 10 besar. Melihat anak saya jauh lebih baik dari saya, saya sangat bangga mas, dan saya berharap kehidupan dia jauh lebih baik.”

Aku terpaku mendengarkan cerita pak Supir..subhanallah.

“Walau yaa saya ini sudah mentok hidup jadi seorang supir, tapi saya gak menyesalinya selama saya melihat anak saya lebih baik dari saya mas. Ini topi yang saya pake ini punya anak saya waktu pendidikan dulu, dikasihkan ke saya, katanya buat nemenin bapak kalo kepanasan pas kerja. Saya bangganya bukan main melihat anak saya yang dulu cuma bisa nangis pas bayi, dan sekarang sudah sedewasa itu. calon mimpin negoro mas” Wajah pak supir sangat sumringah sambil memegang topi yang ia kenakan.

Aku manggut-manggut terpesona melihat ekspresi seorang bapak yang sedang bangga menceritakan anaknya.

“Tapi kadang anak saya ini suka minder, serba takut dan khawatir, mungkin yo karena kasian melihat bapaknya kerja cape banting tulang untuk dia sekolah dulu. Tapi saya bilang gini ke anak saya Kamu jangan takut nak, sekolaho sing duwur, percaya dirilah, biarkan keringat bapak di topimu ini jadi saksi perjalanan kesuksesanmu kelak, InsyaAllah ada jalan.” dan alhamdulilah to lee.

Aku masih terpaku mendengar cerita pak supir satu ini.

“Jadi gitu mas, yang namanya seorang bapak, gak akan menyesali rasa capeknya bekerja, walau secapek apapun itu, sudah jauh terbayar ketika anaknya tumbuh dewasa, menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari bapaknya. Capek, dan materi yang dikeluarkan, gak sebanding dengan rasa bangga bapak ke anaknya.”

“Nggih pak.” aku udah gak bisa komen apa-apa lagi, selain terpaku. senyum dan subhanallah

“Sekolah lagi yang tinggi mas, kalo perlu ambil peluang yang ada, ambilah, ben tambah manfaat.” ngibadah lan nyenengno wong tuwamu

“InsyaAllah pak.”

Sampailah taksi di tujuannya, aku bayar dan turun, berjalan menuju Armatim dengan membawa sebuah perasaan yang entah bagaimana mendeskripsikannya.

Di balik ketegasan, kebijaksanaan, harga diri tinggi dan wibawa seorang bapak, ada sebuah kehangatan yang luar biasa yang bisa melelehkan hati anaknya jika mereka tahu, dan aku baru memahaminya hari itu
Sesungguhnya manusia tidaklah berkuasa atas berubahnya seseorang. Setiap manusia yang berubah menjadi lebih baik adalah kehendak-Nya. Katakanlah “ALLAH lah yang menjadikannya lebih baik dari sebelumnya
 
Ryant al fatih 

Friday, 8 April 2016

MENJAGA KESEHATAN


"Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim dari Abu hurairah).

Semua orang pada umunya kepengin sehat terus. Mereka tidak ingin sakit meskipun hanya sakit ringan misalnya. Karena sakit dianggap sesuatu yang menyedihkan dan penderitaan tersendiri.

Orang yang sehat insya Allah dapat melakukan banyak aktivitas. Sehat dalam hal ini adalah sehat dalam segala aspek baik fisik, menat, sosial, maupun aqidah. Mereka yang sehat adalah orang yang kuat. Untuk itu perlu dipahami prinsip utama dalam kesehatan. Yakni segala upaya secara teratur dan optimal agar seseorang menjadi kuat.

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa islam sangat memperhatikan kesehatan fisik, jiwa, akal, soaial dan aqidah. Penjagaan kesehatan jasmani memang bermacam-macam cara. Oleh karena itu menjaga kesehatan disaat sehat akan lebih baik daripada berobat ketika telah sakit. Pepatah Arab mengatakan alman'u ashalu min arraf;i (mencegah itu lebih mudah daripada menghilangkannya).

Sehat rohani dan jasmani bagi seseorang merupakan dambaan dan kebahagiaan tersendiri bagi seseorang  dalam hidup di dunia dan di akherat nanti. Rasulullah SAW selalu berdoa pagi dan sore untuk diberikan kesehatan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh \Abdullah bin umar r.a.. iaberkata bahwa asulullah SAW selalu berdoa pagi dan sore " Allahumma inni as alukal'afwa wal 'afiah fiddunay wal akhirah. Allahumma inni as alukal 'afwa wal 'afiyah fi dini wadunyaa wa ahli wa mali (HR. Ahmad , Abu Daud , dan Ibnu Majah). Artinya; hadist diriwayatkan dari Abdullah ibn 'Umar , ia berkata bahwa rasulullahSAW senantiasa bredoa pagi dan sore, ya Allah aku mohon kepada Mu ampunan dan kesehatan di dunia dan akherat namti. ya Allah aku memohon kepadaMu ampunan dan kesehatan agamaku, dunisku, kelusrgsku, dan hartaku (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu majah).

Berkaitan dengan penjagaan kesehatan ini, rasulullah SAW menegaskan bahwa pada dasarnya obat itu ada dua sebagai disabdakannya, " Berobatlah kamu sekalian dengan 2 (dua) macam penyembuhan yakni madu dan Al Quran". (HR. ibn majah).

Dalam mengulas hadist ini, Ibn al-Qayyim menyatakan bahwa hadist ini menjelaskan keterpaduan antara teknik kedokteran dan manusia dan kedokteran Ilahi, jasmanidan rohani, bumi dan langit. Sedangkan menurut Abul Fadl mohsin ibrahim menyatakan bahwa berdasarkan hadist di atas umat Islam berkewajiban untuk menjaga kesehatan fisik dan kesehatan jiwa.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok oragn yang patutu menjadi contoh dalam menjaga kesehatan. Dari beberapa sumberdapat dirumuskan tentagn cara-cara nabi Muhammad saw dalam menjaga kesehatan antara lain dengan menjaga pola makan, minum, menjalankan puasa, menjaga keseimbangan minum, minum madu, menggunakan air bersih, minum air susu murni, makan buah kurma, pengobatan dan olahraga.

Menjaga Pola Makan Minum

Sebagaimana dipahami bahwa makanan dan minuman  merupakan unsur penting untuk menjaga kesehatan. Kemudian makanan dan minuman dalam Islam disyaratkan makanan dan minuman yang halalan dan thayyiban. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran: "Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi." (QS> Al baqarah :168). pengertian makanan minuma dalam hal ini jarus dilihat dari 4 aspek. Empat aspek ini meliptui aspek zat, sifat, car memperoleh, dan akibat yang dapat ditimbulakannya apabila mengkonsumsinya.

Kemudian pengertian thayyiban berarti makanan yang baik dan bergizi. makana inipun juga harus dilihat dari segi kebersihan, rasa, dan cara penyajiannya, cara memperoleh dan cara mengkonsumsinya. islam menjaga kebersihan makanan dan minuman antara lain dari segi cara memperolehnya itu dengan cara tidak halal seperti mencuri, merampok, korupsi, memalsu cap 8 tanda tangan, dan lainnya. Maka cara ini tidak dibenarkan oleh agama islam.

Demikian pula keharaman makanan dan minuman dapat dilihat dari segi jenisnya seperti babi, anjing, bangkai, darah, minuman keras, dan lainnya. Dalam hal ini rasulullah SAW bersabda, " Setiap tubuh yang tum,buh dari makanan/minuman yang hram, maka neraka lebih layak baginya." (HR. al- turmudzi). oleh karena itu dalam menkgonsumsi makanan dan minuman harus berhati-hati, sesuai kebutuhan, dan tidak berlebihan. Dalam hal ini Allah SWT mengingatkan dalam FrimanNya: "makanlah dan minumlah kamu sekalian dan jangan berlebihan, sesungguhnya Allah swt itu tidak menyukai orang-orang yang berlebihan". (QS> AL-A'raf : 31).

Dari ayat tersebut dapat di[ahami bahwa pengaturan pola hidup sederhana merupakan langka tengah-tengah. Artinya tidak berlebihan dan todak terlalu kenyang sehingga di dalam perut itu ada rongga sepertiga untuk makanan, sepertiga rongga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, Hakim, dan Ibnu Hibban).

Menjalankan Puasa

Puasa wajib maupun sunnah kecuali memiliki nilai ibadah, juga memiliki makna sosial, pendidikan, kultural, dan kesehatan. Dalam berbagai penelitian telah dibuktikan bahwa puasa dapat menyehatkan badan terutama pada pencernaan dan kegemukan.
Orang yang berpuasa berarti:
a. Memberikan kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat sementara
b. Mengendalikan emosi
c. Menuju keseimbanga makan dan minum
d. Meremajakan sel-sel tubuh yang mulai menua.
e. Menghindarkan dari kegemukan.\f. menyehatkan lambung.
g. Berpengaruh positif terhadap rohani.

hadist nabi Muhammad SAW: "Berpuasalah kamu sekalian agar sehat." (HR. al-Thabarani).

Menjaga Keseimbangan

Islam mengajarkan keseimbangan hidup antara lain dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, makan makanan bergizi, disampin ibadaha kepada Allah SWT, dan beramal saleh.Keteraturan tidur dan berjaga harus dipenuhi agar terjaga kesehatannya. Dari sisi lain, islam melarang membebani kemampuannya seperti begadang sepanjang malam dan membiarkan perut tak terisi makanan dan minuman. berhari-hari lamanya.

Resep sehat menyangkut kualitas dan kuantitas makanan yang ditentukan oleh Rasulullah SAW adalah tengah-tengah ykni tidak berlebihan, tidak terlalu kenyang. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, " orang mukmin itu makan untuk memenuhi satu perut, tetapi orang-orang kafir itu makan untuk memenuhi 7 (tujuh perut." (HR> Bukhari dan Muslim).

dari hadist ini dapat dipahami bahwa dari pola makan dapat diketahui tingkat keimanan seseorang.
Red. Ryant al fatih


ISLAM AGAMA RAHMAT SEMESTA ALAM


Sesungguhnya agama Islam merupakan anugerah Allah Ta'ala yang dibawa rasulullah saw bagi umatnya. Suatu anugerah yang berisi aturan hidup dalam segenap aspek kehidupan sebagaimana telah dipraktekkan pada zaman sahabat. Yakni Islam yang murni, yang jauh dari ktotoran syirik dan sinkretisme. Dengan kata lain islam meruoakan solusi permasalahan hidup sekaligus barometer kebenaran. Karena itulah agama yang diterima disisi Allah ta'ala hanyalah Islam. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah Ta'ala hanyalah Islam" (QS. Ali Imran [3] : 9). Namun demikian, banyak diantara kaum muslim kurang menyadari hal tersebut. betapa banyak nilai-nilai Islam yang seolah lenyap dari dada-dada kaum muslimin. Yang kita jumpai hanya sedikit kaum muslim yagn istiqomah.

Penerapan agama Islam seara kaffah akan melahirkan ketentraman hidup di dunia dan akhirat. Islam memberikan kemaslsahatan hidup manusia. Hal tersebut disebabkan karena Islam merupakan wahyu paripurna dari sang pencipta. Dengan kata lain Islam bukanlah rekayasa atau ciptaan manusia. Allah ta'aala berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kusempurnakan untukmu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam sebagai agamamu."(QS.Al Maidah [5]:3).

Karena Allah ta'aala telah menyempurnakan agama islam, maka kita tidak memerlukan agama lain. kita tidak memerlukan ajaran lain selain Muhammad SAW. Maka tidak ada yang halal kecuali yang telah beliau halalkan, tidak ada yang haram melainkan telah beliau haramkan. Segala yang beliau sampaikan adalah kebenaran, tiada unsur dusta dan unsur penyimpangan. Allah ta'aala berfirman, "Telah sempurna kalimat Rabbmu, kebenaran dan keadilannya". (QS. Al-An'am [6] : 115)
Risalah Isalm yang diajrakan nabi Muhammad SAW telah sempurna dan memiliki beberapa keistimewaan:

Pertama: Berifat kekal sampai hari kiamat

Allah ta'aala berfiman, "Tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup (nabi-nabi)" (QS. Al Ahzab [33]:40)..imama Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: "Ayat ini merupakan nash yang tegas bahwa sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Apabila sesudah beliau saw tidak ada lagi seorang nabipun, maka apalagi untuk seorang Rasul, jelas lebih tidak ada lagi. Sebab kedudukan Rasul lebih khusus daripada kedudukan nabi. Setiap Rasul pasti nabi, tetatp tidak etiap nabi pasti rasul. (Tasir Ibnu katsir : III/650).

Nabi sa bersabda: "Sesungguhnya aku memiliki banyak nama, Aku adalah muhammad, Aku juga Ahmad, Akupun bernama Al- Mahi yang dengan namaku itu Allah menghapuskan kekafiran dari muka bumi. Aku juga bernama Al-Hasyir yang manusia celakakan dikumpulkam sesuai dengan jejak kakiku. Dan aku adalah Al-'Aqib (nabi paling akhir) yang tidak ada lagi nabi sesudahku." (HR. Bukhari). Selanjutnya Imam Ibnu katsir menegaskan: "Sesungguhnya Allah ta'aala telah memberitahukan dalam KitabNya, demikian juga Rasulullah saw dalam sunnahnya yang mutawatir, bahwasanya tidak ada lagi nabi sesudah saw.

Supaya orang-orang mengetahui bahwa barang siapa mengajku memiliki kedudukan sebagai nabi sesudah nabi saw, maka dia adalah pendusta, pembual, dajjal, sesat dan menyesatkan. Meskipun ketika ia dibakar api tidak mempan, atau bermain sulap, atau mendatangkan berbagai macam sihir, jimat-jimat dan kemampuan-kemampuan aneh lainnya.. Semuanya adalah mustahil (sebagai bukti kenabian) dan sesat bagi pandangan orang-orang yang mempunyai akal" (Tafsir Ibnu Katsir : III/652).

Kedua: bersifat umum meliputi semua jin dan manusia

Seluruh jin manusia di akhir zaman ini adalah termasuk ke dalam umat da'wah nabi saw. Hal ini disebabakan oleh karena semenjak diutusnya nabi saw sampai hari kiamat, seluruh jin manusia diperintahkan dan diajak masuk agama Islam. Allah ta'aala berfirman, "Katakanlah, wahai manusia aku adalah utusan Allah kepadamu semua" (QS. AL A'raf {7} : 158). Nabi saw bersabda: "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya. Tidak seorangpun diantara umat ini yang mendengar tentang aku, baik yahudi ataupun Nasrani, kemudian ia meninggal dunia sedangkan ia dalam keadaan tidak kepada risalah yang aku bawa, kecuali ia pasti termasuk penghuni neraka" (HR. Muslim). Hadits tersebut menunjukkan bahwa semua manusia setelah diutudnya nabi saw masuk kedalam umat da'wah beliau.

Apabila seseorang tidak mau beriman kepada beliau dan kepada risalah yang beliau bawa, maka orang tersebut telah kafir. Allah ta'aala berfirman, "Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya), mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang diturunkan seduadah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi menuntun kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan )orang yang menyeru kepada Allah ini dan berimanlah kpadaNya, niscaya Allah akanmengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan dari azab yagn pedih, Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah ini, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari adzab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. merka itu dalam kesestan yang nyata." (QS. AL-Ahqaf [46] : 29-32).

Ketiga: Bersifat Sempurna

Allah Ta'aala berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kusempurnakan untukmu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam sebagai agamamu."(QS.Al Maidah [5]:3). Abu Dzar al-ghifari radliallahu 'anhu, berkata" rasulullah saw meningalkan kami, sedangkan tidak ada seekor burungpun yang terbang dengan kedua sayapnya kecuali kami (selalu0 ada ilmu dari Rasulullah saw". berkata Ibnu Hibban: "Maksud 'pada kami (selalu0 ada ilmu dari nabi", ialah (ilmu yang) mencakup semua perintha-perintah beliau, berita-berita beliau, perbuatan-perbuatan beliau dan hal-hal yang diperbolehkan beliau." Tidak ada islam setelah diutudnya nabi saw kecuali denganmengikuti beliau. Sebab agama Islam uang dibawa oleh nabi saw merupakan penentu dan barometer kebenaran bagi semua agama atau atau aturan-ayuran lain.

Red.By Ryant

Kerena Surga Berada Di Telapak Kakinya


Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat bijak) kepada dua oraang ibu bapaknya;ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua ibu bapakmu; hanya kepada-Ku engkau akan kembali (QS. 31:14-15)

Dunia barat sekarang baru menemulan nlai mulia Ibu, sedangkan umat Islam telah berabad-abad mempercayai kedudukannya yang mulia berdasarkakan ajaran Ilahi melalui Islam. Islam percaya pada nilai Ibu yang luar biasa, dan telah menarik perhatian manusia melalui ebrbagai ungkapan dan pernyataan. bahkan Islam menganggap bahwa mencapai tahap akhir kesempurnaan, yakni surga, tergantung pada kerelaan Ibu. nabi Muhammad saw bersabda, "Surga terletak di bawah telapak kaki Ibu."

Dalam memuiakan kedudukan Ibu, Islam tidak membatasi diri pada nasehat, perintah dan anjuran lisan. Tetapi islam uga memandang perintah dan larangan Ibu sebagai suatu kewajiban untuk dilaksanakan dalam hal-hal tertentu. Misalnya, dalam perkara yang disunnahkan Allah, tetapi berlawanan dengan larangan Ibu, maka anak-anak dinasihati untuk menaati larangan Ibu mereka.

Apabila seorang anak ingin berpuasa sunnah, atau melakukan perjalanan yang disunnahkan, tetapi Ibunya melarangnya, maka wajiblah bagi si anak untuk menaati Ibunya. Apabila anak itu melawan kegendak Ibunya, maka bukan saja ia tidak memperoleh pahala karena amalannya itu, melainkan ia justru memperoleh dosa dikarenakan penolakannya untuk menaati Ibunya.

Perkara lain dimana perintha ibu dihormati sebanding dengan perintah Allah ialah apabila perintah Allah berlawanan dengan larangan Ibu, denga syarat bahwa perbuatan itu tidak termasuk dalam perintah yang wajib seperti shallat fardhu atau puasa ramadhan. Misalnya dalam masalah jihad, orang yang mampu berperang harus ikut serta dalam pertempuran. tetapi apabila seorang muda memenuhi semua persyaratan untuk pergi jihad, kecuali bahwa Ibunya tidak mengizinkannya pergi (dengan syarat bahwa kebasenannya tidak membahayakan umat Islam), maka ia boleh tidak ikut dalam peperangan semata-mata karena larangan Ibunya.

islam memandang penghormatan kepada orang tua dan pelaksanaan hak-hak mereka sebagai kewajiban manusia tervbesar setelah perintah Illahi. Al-Quran mengatakan dalam hubungan ini, "Bersyukurlah kamu kepada-Ku dan kepada keua orang tuamu." (QS 31:14). Perlu diperhatikan bahwa disini Allah Ta'ala segera setelah menyebut hak-hakNya sendiri, menyebutkan hek kedua orang tua.

"Jika orang tuamu menyebabklan perasaan tidak senang pada dirimu, maka jnganlah engkau (membalas dengan) membuat mereka tak senang. Jika mereka memukulmu, engkau tak boleh (membalas dengan) menyakiti mereka. bahkan engkau mesti mendoakan mereka, dan tidak melemparkan apapun selain pandangan cinta dan kasih sayang kepada mereka. Suaramu tidak boleh lebih keras dari mereka dan engkau tidak boleh berjalan mendahului mereka."

Meraih Kemuliaan sebagai Manusia

"Dan carilah (pahala) negeri akherat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagaimana di dunia..." Manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai makhluk yang mempunyai akal, hati dan raga. Allah swt menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling muia. sebagaimana firmnaNya dalam QS. At-Tiin (95): 4, "Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." oleh karena itu, atas karunia nikmat yang begitu besar tersebut kita harus bersyukur kepada ALlah swt. Syukur yang terwujud dalam tiga bentuk yaitu syukur hati, syukur lisan dan syukur perbuatan. Kita memang diciptakan sebagai manusia dengan bentuk tubuh yang sempurna, akal yang dapat memuat jutaan memori, hawqa nafsu dan hati yang dapat merasakan susah dan senang, namun belum tentu hal tersebut membuat kita hidup sebagai manusia ataupun juga dibangkitkan di hari akhir nanti dalam bentuk manusia. Dalam kehidupan yang dijalani manusia dapat menjadi makhluk yang lebih mulia dari pada malaikat, namun dapat juga menjadilebihhina dari binatang. Semua tergantung kepada amal perbbuatan yang dilaksanakan. Demi menjaga kemuliaan kita sebagai manusia hendaknya kita meningkatkan kualitas serta kuantitas Ibadah kita kepada Allah swt. Kita berusaha senantiasa mendekat kepada Allah swt, Dzat yang maha Mulia. hal tersebut Insya Alhha akan terwujud dengan senatiasa berpegang teguh terhadap 3 prinsip hidup sebagai seorang muslim, yaitu: 1. mengutamakan hati Nurani dan Akal Sehat Setiap orang mempunyai dorongan untuk berbuat fasiq dan dorongan untuk vertaqwa. Dalam QS-As Syam {91} : 8-10. Allah swt berfirman, "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung ornag yang mensucikannya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya". Dorongan-dorongan kefasikan adalah dorongan negatif dari syahwat, berupa dorongan untuk mengikuti dan memperturutkan hawa jafsunya. Memperturutkan hawa nafsu yang tiada habisnya akan membuatn manusia tidak beda dengan binatang. Dengan menjadikan hati dan akal sebagai pengendali hawa nafsu, maka setiap keinginan dari hawa nafsu akan di pertimbangkan dan dirasakan terlebih dahilu oleh hati nurani dan akal sehat. Maka dari itu hati nurani dan akal sehat harus diutamakan untuk dapat mengendalikan hawa nafsu sehingga kemuliaan sebagai manuisa dapat terjaga. Dalam kehidupan sederhana sebagai cintih, jika kita makan brelebihan menuruti semua keinginan hawa nafsu, bukan tidak mungkin kita justru akan kekenyangan, sakit dan sibuk buang air. belum lagi, jika di depan umum kita makan semua dari apa yang kita inginkan secara rakus, maka kerhomatan kita akan jatuh di mata umum. Atau mungkin bagi orang yang menderita penyakit hipertensi, alergi atau komplikasi, makan semaunya bukan nimat tapu justru kumat yang akan di dapat. Untuk itu marilah kita gunkan hati nurani dan akal sehat kita untuk mengendalikan dan mengatur hawa nafsu kita. 2. Mnegutamakan AKhirat Namun Tidak melupakan Dunia Dalam surah Al- Qashas{28}:27 Allah swt berfirman "Dan carilah (pahal) negeri akherta dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlahk kamu lupakan bagaimana di dunia dam berbuat bailah sebagaimaana Allah telah berbuat baik kaepadamu dan janganlah kamu mebuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.". dari ayat tersebut kita diperintahlan untukmerancang tujuan jangka panjang dengan sebaik-baiknya. Tujuan jangka panjang tersebut adalah akhirat. Negeri akirat yang lebih baik dari negeri dunia.Negeri akhirat yanglebih kekal abadi. Kita diperintahkan untuk mencari tujuan akhirat namun jangan sampai melupakan dunia, karena di dunia ini kita ibarat orang yang dalam perjalanan kemudian mampir untuk mencari perbekalan dalam melanjutkan perjalanan. Namun, jangan kita utamakan dunia sebagai tjuan akhir, untuk kita kita harus berprinsip hiduo di dunia ini yang penting pahal melimpah dan juga bayarannya lebih (seng penting ganjarane bayarane turah) Islam mengajarkan untuk mendapatkan hal tersebut yaitu dengan doa yang ada dalam surah Al-Baqarah {2} : 201 yang bebrbunyi "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, "ya Tuhan kami, verilah kamikebaikan di dunia dan kebaikan di akhirta, dan lindungilah kami dari azab neraka" 3. Menempatkan Allah diatas segala-galanya Sebagaimana kita baca dalam shalat kita sehari-hari yaitu surat Al Fatihah ayat ke 5. "hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu akumemohon pertolongan. Selain kita baca dalam setiap shalat, kita harus mengamalkan maksud dari ayat tersebut, jangan sampai menempatkan sesuatu selain Allah, doatas Allah. Kita akan menerima balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Termasuk dalam cinta, karena sebagaimana Allah akan membalas cinta kepada yang mencintainya, untuk itu kita harus mencintaiNya 100%. Allah berfirman, "Dan Dia akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik" (QS. An Najm:31) namun sebaliknya jika kita menempatkan cinta kepada manusia atau yang lain diatas cinta kita kepada Allah maka harus siap kecewa. karena kita sebagai manusia tidak tahu apa isi dari hati seseorang. orang bijak bilang dalamnya sanudera bisa diukur namun dalam hati seseorang siapa tahu. Allah swt berfirman "Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargaku, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tenpat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. AT-Taubah[{9}:24 BY.Ryant al fatih
 

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Kirimkan kesan pesan dan redaksi
ke ryantoex@gmail.com
Ryantoex@gmail.com. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Admin

Definition List