Hallo
selamat datang di djogjastory
Polisi
adalah salah satu profesi pekerjaan yang menjadi favorit banyak orang. Bagaimana tidak? Di mata orang
awam, polisi adalah pekerjaan yang mulia karena melaukan berbagai tugas penting
seperti menjaga lalu lintas, hingga menangkap orang jahat. Selain itu, seragam
coklat membuat seorang polisi tampak gagah dan keren.
Jika
ingin menjadi polisi, seseorang harus memahami bagaimana perjalanan yang harus
ditempuh. Seorang calon polisi mesti mengikuti pendidikan Tamtama, atau Bintara
atau Akademi Kepolisian. Para calon polisi akan ditempa dan digembleng untuk
menjadi pengayom masyarakat yang tangguh.
Selain
itu, sebelum memutuskan menjadi pengayom masyarakat, ada baiknya Anda
mengetahui jenjang karir di kepolisian. Dengan begitu, Anda bisa menentukan
jalur karir di kepolisian, pendidikan yang harus dijalani buat naik pangkat,
target yang harus dicapai, prestasi yang harus ditempuh, dan sebagainya.apakah
mau daftar Bintara Tamtama akpol atau Sipss
Berikut
ini adalah jenjang karier di kepolisian..
Dalam organisasi kepolisian digunakan
sistem hierarki yang bertujuan untuk menjaga agar perintah dari atas dapat
dilaksanakan dengan baik dan juga sebagai sistem pengendalian. Hierarki
berbanding lurus dengan karier, ditandai dengan pangkat.
Tamtama
Tamtama merupakan pangkat polisi yang paling rendah,
Tamtama mengenyam pendidikan di SPN di polda masing2, tamtama ini jarang sekali terlihat
dikarenakan tamtama ini di khususkan hanya untuk pasukan yaitu terutama hanya untuk di korps brimob dan
polairut
Kepangkatan tamtama antara lain Bharada, bharatu
abripda, abriptu .dan abrigpol
Bintara.
Untuk
menjadi bintara polisi, seseorang harus seseorang harus mengikuti pendidikan di
Sekolah Polisi Negara (SPN). Pendaftar yang ingin masuk SPN mesti memenuhi
syarat yang berlaku, telah lulus dari Sekolah Menengah Atas atau sederajat, dan
mengikuti serangkaian tes.
Setelah
menjalani pendidikan di SPN, seseorang bisa menjadi anggota polisi dengan
pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Prinsip penempatan kerja Bintara atau
orang lokal mengerjakan tugas lokal, jadi tidak akan ditempatkan jauh dari
domisili.
Perjalanan
karir seorang Bripda biasanya dilalui selama 4 tahun, untuk kemudian bisa naik
pangkat menjadi Brigadir Polisi Satu (Briptu). Briptu juga perlu menjalani
karir selama 4 tahun untuk menjadi Brigadir. Setelah 4 tahun berdinas menjadi
Brigadir, seseorang bisa diangkat menjadi Brigadir Kepala (Bripka).
Seorang
Bripka mesti menjalankan tugasnya setidaknya selama 5 tahun sebelum akhirnya
bisa diangkat menjadi Bintara tinggi dengan pangkat Ajun Inspektur Dua (Aipda).
Sementara Aipda harus melalui waktu setidaknya dua tahun sebelum menyandang
pangkat tertinggi dalam golongan Bintara: Ajun Inspektur Satu (Aiptu).
Perwira
Perwira
polisi bertugas dari belakang meja. Para Perwira menjalankan peran manajerial
untuk mengatur dan mengendalikan tugas yang dilaksanakan golongan Bintara.
Masyarakat
umum yang ingin langsung menjadi Perwira polisi mesti menjalani pendidikan di
Akademi Kepolisian selama 3,5 tahun untuk mendapat gelar setara D3. Selain itu,
Bintara Muda berpangkat Briptu juga bisa mengikuti pendidikan di Akpol untuk
menjadi Perwira. Setelah lulus Akpol, mereka akan mendapat pangkat Inspektur
Polisi Dua (Ipda) yang akan ditempatkan di bidang operasional dan administrasi
di seluruh wilayah Indonesia.
Jalur
pendidikan Perwira polisi lainnya adalah melalui Sekolah Inspektur Polisi (SIP)
yang hanya bisa diikuti Bintara senior berpangkat Aipda atau Aiptu. Mereka
mesti menempuh pendidikan selama 6 bulan untuk menjadi perwira berpangkat Ipda
yang ditempatkan di bagian operasional dan administrasi. Sementara itu, ada
juga Sekolah Alih Golongan (SAG) bisa dikuti Bintara senior selama 1 bulan
untuk kemudian bisa mendapat pangkat Ipda dan ditempatkan di bagian
administrasi. Perwira lulusan SIP dan SAG ditempatakan tidak jauh dari tempat
pendaftaran.
Karir
Perwira pertama di kepolisian dimulai dari pangkat Ipda. Seseorang berpangkat
Ipda mesti menjalani karir setidaknya selama 3 tahun untuk kemudian bisa
menjadi Inspektur Polisi Satu (Iptu). Sementara seorang Iptu mesti menghabiskan
waktu 6 tahun untuk bisa diangkat menjadi Ajun Komisaris Polisi (AKP).
AKP
harus melalui waktu dua tahun untuk bisa melangkah menjadi Perwira
Menengah berpangkat Komisaris Polisi. Pada golongan Perwira Menengah, pangkat
di atas Kompol adaah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan Komisaris Besar
(Kombes). Sementara Perwira Tinggi Kepolisian dimulai dari pangkat Brigadir
Jenderal Polisi (BRIGJEN), Inspektur Jenderal Polisi (IRJEN), Komisaris
Jenderal Polisi (KOMJEN), dan Jenderal Polisi
Masa
dinas untuk naik pangkat yang disebutkan di atas tidak pakem. Seseorang bisa
naik pangkat dalam waktu relatif cepat atau lambat tergantung prestasi dan
pelanggaran yang dilakukan.Mulai pangkat di atas Kompol hingga Jenderal,
kenaikan pangkat disesuaikan dengan pendidikan, prestasi, jabatan dan hasil
assessment.
Dengan
memahami urutan kepolisian, Anda bisa menentukan jalur karir yang ingin
dijalani. Anda juga bisa memilih jika ingin menjadi polisi yang ditempatkan di
wilayah sekitar domisili atau polisi yang siap ditugaskan di seluruh wilayah
Indonesia dan mencapai posisi puncak di kepolisian.
Masa dinas yang disebutkan tadi tidak
pakem ya gaiss. Bisa dipengaruhi prestasi atau pelanggaran. Misalnya anggota yang
melakukan pemukulan terhadap tersangka, ditunda kenaikan pangkatnya 2 rotasi,
yang artinya dia ditunda satu tahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kenaikan/penundaan pangkat.
Kalau mau menjadi polisi, bisa memilih
apakah mau menjadi Tamtama, BINTARA, atau mau menjadi PERWIRA.
a. Untuk menjadi Tamtama,
jalurnya anda harus mengikuti seleksi dan pendidikan di SPN polda masing2 perlu
diketahui jalur tamtama polri ini
hanya untuk pasukan yaitu brimob dan
polair jadi silahkan berpikir matang2 jika ingin berkarier dari tamtama.
b. Untuk menjadi BINTARA,
jalurnya hanya satu yaitu lewat SPN (Sekolah Polisi Negara), yaitu melalui 3
jenjang brigadir pria, brigadir polwan dan brugadir penmyidik pembantu polri
sumber sarjana, pendidikan ini kurang lebih 7 bulan. Sistem penempatan BINTARA
secara umum menggunakan prinsip, “Local boy for local job,” yang artinya
orang lokal untuk tugas lokal. Implementasinya jika mendaftar di Jawa,
penempatan tidak akan jauh dari Jawa (kecuali mendadak dibutuhkan di luar
daerah).
b. Untuk menjadi PERWIRA,
ada 3 jalur. Jalur dari UMUM langsung jadi PERWIRA, atau dari BINTARA jadi
PERWIRA.
I.Dari UMUM langsung jadi PERWIRA hanya satu, yaitu
melalui Akademi Kepolisian (AKPOL) di Semarang Jawa Tengah. Jalan masuk menjadi
AKPOL dari SMA, dari BINTARA junior ikut akpol. Lulus AKPOL akan mendapat
pangkat IPDA, siap ditempatkan tugas di bidang Operasional maupun Administrasi.
II.Dari Sumber sarjana seperti di TNI, polri juga
menerima dari sumber sarjana yang bernama, SIPSS sekolah inspektur polisi
sumber sarjana. Lulus SIPSS juga akan mendapat pangkat IPDA, siap ditempatkan
tugas di bidang Operasional maupun Administrasi.
III.Kalau dari BINTARA menjadi PERWIRA ada tiga jalur,
yaitu AKPOL, SIP dan SAG.
·
AKPOL juga menerima dari Bintara, namun Bintara Muda berpangkat BRIPTU.
Mengingat lulusan AKPOL dipersiapkan untuk memegang jabatan tertinggi dalam
Kepolisian.
·
Jalur kedua melalui SIP (Sekolah Inspektur Polisi), yang diikuti hanya oleh
BINTARA senior berpangkat AIPDA atau AIPTU dengan masa pendidikan sekitar 6
bulan. Lulus SIP akan mendapat pangkat IPDA, siap ditempatkan di bidang
Operasional maupun Administrasi.
·
Jalur ketiga melalui SAG (Sekolah Alih Golongan), yang hanya diikuti oleh
BINTARA senior dengan masa pendidikan sekitar 1 bulan. Lulus SIP akan mendapat
pangkat IPDA, siap ditempatkan di bidang Administrasi.
Untuk SIP maupun SAG karena bersumber
dari BINTARA senior, umumnya penempatan tidak jauh dari pendaftaran asal.
Sangat berbeda dengan AKPOL, pendidikan keras dan cukup lama bertujuan untuk
mempersiapkan seorang manajer yang siap hidup dimana saja. Jadi penempatan
lulusan AKPOL benar-benar acak di seluruh NKRI.
Jika ingin masuk Polisi, pertimbangkan
apakah ingin mengejar karier yang tinggi (PERWIRA AKPOL) dengan risiko/beban
tugas jauh dari rumah. Sedangkan jika ingin menjadi pelaksana (BINTARA), besar
kemungkinan ditempatkan tidak jauh dari lokasi pendaftaran.
Cara masuk ke kepolisian harus masuk yang
namanya DIKTUK (Pendidikan Pembentukan).
DIKTUK ini dibagi dua, yaitu AKPOL dan
SPN.
DIKTUK ini membentuk karakter sipil
menjadi semi militer. Hal ini sangat dibutuhkan sebab anggota Polri harus
terbiasa menaati peraturan sebelum bisa menjadi penegak aturan, serta memahami
sistem hierarki kepangkatan untuk kelak digunakan dalam menjalankan organisasi
Polri.
Tidak semua orang mampu bekerja di bawah
aturan-aturan yang mengikat. Oleh karena itu perlu diseleksi, mana calon
anggota Polri yang diperkirakan mampu melewati DIKTUK yang kemudian dilantik
menjadi anggota Polri.
Oleh karena itu, seleksi masuk Polri
terdiri dari beberapa tes, seperti:
·
·
Tes administrasi, (misalnya KTP, peserta yang tidak memiliki KTP
mengindikasikan peserta tersebut tidak bisa mematuhi peraturan sederhana dalam
masyarakat sipil yaitu administrasi kependudukan)
·
Tes kesehatan, (misalnya mengecek mata minus, minus yang berlebih berbahaya
apabila diberikan senjata api)
·
Tes kesamaptaan (misalnya tes lari, peserta yang memiliki gangguan jantung
akan mengalami kesulitan dalam berlari, yang kemungkinan besar akan kerepotan
mengejar maling misalnya)
·
Tes psikologi (misalnya tes paulie, peserta yang memiliki emosi tidak
stabil berpotensi tidak mampu mematuhi perintah atasan, dan mudah menggunakan
kekuatan/senpi saat emosinya meningkat)
·
Tes Potensi Akademik (misalnya tes pengetahuan umum, peserta yang
kecerdasannya terlalu rendah tidak akan mampu menyesuaikan diri dengan beban
tugas, kelak akan kewalahan menjadi pembimbing masyarakat)
Setelah lulus, lama masa DIKTUK tergantung
dimana dia mendaftar.
Untuk masalah karier, pergerakan karier
dalam organisasi Kepolisian ada tiga, yaitu:
1.
·
Promosi : dipindah ke jabatan yang lebih tinggi karena prestasi
·
Demosi : dipindah ke jabatan yang lebih rendah karena kasus/masalah
·
Tour of duty / Tour of area : dipindah dengan tingkatan jabatan sama namun
beda fungsi, atau dipindah dengan jabatan sama tapi beda wilayah; mutasi ini
bertujuan untuk penyegaran petugas pada jabatan/tempat yang baru.
Demikian informasi dari shootgun channel,
kurang lebihnya admin mohon maaf dan Semoga penjelasan singkat mampu memberi
sedikit pencerahan untuk kalian lebih semangat lagi yang ingin berkarier di
Polri Salam KOMANDOOO..Red Shootgun Channel