HIDUP SEKALI HIDUP YANG BERARTI

Monday, 24 November 2014

PENGERTIAN KUESIONER



Pengertian Kuesioner

Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner Kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang, pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya.

Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.

Kuesiner dapat didefinisikan sebagai daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.
MERANCANG KUESIONER
1. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS KUESIONER
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk
memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau
dengan mengajukan pertanyaan.
Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka
Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan
pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan
diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua
responden ketika mengumpulkan data. Contoh:
Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit
peraturan perundang-undangan mengenai antipolusi?
o Membutuhkan lebih banyak
o Membutuhkan lebih sedikit
o Tidak lebih maupun kurang
o Tidak memberikan pendapat
Pertanyaan diatas merupakan contoh yang baik tentang pertanyaan terstruktur
yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha untuk
menentukan sikap subjek terhadap peraturan perundang-undangan antipolusi dengan
cara yang langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format yang sangat
terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu diantara empat jawaban.
Kuesioner Tak Terstruktur Yang Terbuka
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi
respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Perhatikan
pertanyaan berikut:
“Bagaimana pendapat anda mengenai polusi dan perlunya lebih banyak lagi
peraturan perundang-undangan antipolusi?”
Pertanyaan diatas mempunyai tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba
untuk membuat subjek berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap polusi. Hal

ini merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan
wawancara yang sangat tidak terstruktur.
Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para
periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas
perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah
kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode
proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama
riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan
kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan
emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam
memberikan suatu jawaban atau respon.
Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan
kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.
Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang
digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk
menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap
dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.
Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa pengetahuan, persepsi, dan
ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan oleh sikapnya terhadap subjek tersebut.
Jadi untuk mendapatkan informasi mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan
langsung akan menghasilkan jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya
menanyakan hal-hal yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan
dan arah dari suatu sikap. Misalnya, para pendukung partai demokrat mungkin
mengetahui lebih banyak tentang calon-calon dari partai demokrat dan platform partai
itu daripada mereka yang akan memilih partai golkar.
2. MERANCANG KUESIONER
1. Tetapkan Informasi Yang Ingin Diketahui.
2. Tentukan Jenis Keusioner Dan Metode Administrasinya.
3. Tentukan Isi Dari Masing-Masing Pertanyaan.
4. Tentukan Banyak Respon Atas Setiap Pertanyaan.
5. Tentukan Kata-Kata Yang Digunakan Untuk Setiap Pertanyaan.
6. Tentukan Urutan Pertanyaan.
7. Tentukan Karakteristik Fisik Kuesioner.
8. Uji Kembali Langkah 1 Sampai 7 Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu.
9. Lakukan Uji Awal Atas Kuesioner Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu

0 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Kirimkan kesan pesan dan redaksi
ke ryantoex@gmail.com
Ryantoex@gmail.com. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Admin

Definition List