HIDUP SEKALI HIDUP YANG BERARTI

Tuesday, 25 November 2014

MODUL PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN



MODUL PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
“JADI PEMIMPIN??? SIAPA TAKUT…”







Disusun oleh:

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013




A.    Latar Belakang Permasalahan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek intelektual, emosional, moral maupun sosial (Yusuf, 2001). Sekolah memiliki peranan penting dalam memberikan kesempatan untuk meraih sukses bagi anak, disekolah anak-anak banyak menghabiskan waktunya daripada tempat lain diluar rumah dan sekolah juga memberikan kesempatan pertama pada anak untuk menilai dirinya (Yusuf, 2001).
Di dalam lingkup sekolah, salah satu yang dapat mendukung kemajuan dan perkembangan para siswa ialah Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ). Di dalamnya, para siswa dapat mengasah kemampuannya, menambah wawasan dan berbagi pengetahuan satu sama lain. Hal itu juga akan mendukung siswa dalam prestasi belajar. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh partisipasi siswa dalam kegiatan keorganisasian di lingkungan sekitarnya karena di dalam organisasi yang diikuti siswa tersebut sedikit banyak memberi pengetahuan tentang kepemimpinan dan pengalaman dalam hal kegiatan berorganisasi bagi siswa yang mengikuti organisasi tersebut. Hampir di setiap sekolah memiliki suatu organisasi siswa yang bertujuan sebagai wadah pembinaan siswa-siswanya mengenai kegiatan keorganisasian.
Namun demikian, dari data yang diperoleh melalui wawancara dengan anggota OSIS, pengurus OSIS, dan pembina OSIS masih banyak siswa yang belum paham mengenai kepemimpinan dan hal itu sedikit banyak menghambat jalannya kegiatan dan program OSIS yang telah disepakati sebelumnya. Untuk itu diperlukan pelatihan dasar kepemimpinan agar dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan pada pengurus OSIS.
B.     Tujuan Pelatihan
·         Upaya untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang mampu memimpin diri terlebih dulu dan mampu menjalin hubungan kerja sama dengan orang lain.
·         Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti (LDKS ), para siswa atau siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara bagaimana memimpin sebuah organisai.
·         Melalui LDKS para siswa atau siswi diharapkan dapat lebih berani dan bermain peran aktif dengan tampil dalam menyuarakan aspirasi para siswa kepada pihak sekolah sehingga dalam proses pembangunan ke arah kemajuan sekolah dapat terealisasi secara bersama-sama.
·         Melalui LDKS para siswa atau siswi diharapkan dapat memiliki karakteristik seorang pemimpin yang memiliki intelektual, kreatifititas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan tanah air bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat pancasila dan undangundang dasar 1945 dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Untuk melatih kemampuan dalam hubungan dan bekerjasama dengan orang laindalam lingkup yang lebih besar. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan LDKS para siswa dan siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara atau bagaimana berinteraksi, berkomunikasi yang baik dalam berorganisasi.


C.    Manfaat Pelatihan
·         Peserta mengetahui bahwa setiap diri harus mampu memimpin diri terlebih dahulu. Setelah mendapatkan materi tentang kepemimpinan, siswa mengetahui bahwa setiap diri harus mampu memimpin diri terlebih dahulu sebelum ia menjadi pemimpin untuk orang lain dan organisasi.
·         Peserta mampu berpikir positif terhadap dirinya sendiri, disiplin dalam segala hal, antusias, dan senantiasa sportif dalam berbagai kondisi apapun.
·         Peserta mampu membentukan tim. Dengan belajar keterampilan untuk membangun tim, para siswa memperoleh praktek berharga dalam bekerja sama dengan orang lain dalam posisi manajemen.
·         Belajar seni mendengarkan orang lain dalam tim dan menanggapi dengan fleksibilitas ketika diperlukan adalah praktek yang bagus untuk peran kepemimpinan masa depan di setting apapun.
·         Dapat Memanfaatkan Sumber Daya. Masukan dalam posisi kepemimpinan, seorang siswa dapat dengan cepat mempelajari cara menemukan dan menggunakan sumber daya untuk membantu melaksanakan tujuannya. Dalam pengaturan sekolah, pemimpin mungkin perlu mencari saran dan atau bantuan dari guru serta kepala sekolah.
·         Membangun Kepercayaan Diri. Siswa di latih untuk berbicara di depan umum dan untuk berkomunikasi dengan berbagai individu, keuntungan dalam kepercayaan diri yaitu untuk belajar ketegasan, belajar untuk mengatakan “tidak” bila diperlukan, belajar bertekun dalam menghadapi kesulitan semua keterampilan yang menambah kepercayaan diri seseorang. Seringkali, kemauan untuk mengambil risiko dalam posisi naik karena kepercayaan pemimpin siswa dalam dirinya meningkat.
·         Dapat Memprioritaskan. Siswa dalam posisi kepemimpinan belajar dengan cepat bahwa mereka harus memprioritaskan dalam situasi apapun. Belajar bagaimana melakukan hal ini itu, bagaimanapun membutuhkan latihan. Mengingat cukup waktu siswa belajar keterampilan prioritas yang memberikan berapa banyak waktu untuk, apa yang harus menghabiskan waktu paling banyak dan sebagainya yang akan berdiri dalam manfaat yang baik untuk tahun mendatang. Memprioritaskan melibatkan beberapa jenis visi bagi organisasi dan mengetahui bagaimana untuk mengarahkan semua orang ea rah yang benar.
·         Peserta memiliki rasa tumbuh kebersamaan, kebanggaan, dan semangat untuk membangun OSIS lebih baik lagi disekolah.

D.    Sasaran Pelatihan
Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP N 1 GAMPING

E.     Tempat
SMP N 1 GAMPING ( Laboratorium Selatan )
F.     Waktu
Tanggal           : 29-30 Agustus 2013
Pukul               :13.00-15.00 wib


JADWAL
PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
“JADI PEMIMPIN??? SIAPA TAKUT…”
Sesi
Hari
Sub sesi
Jam
Kegiatan
Sesi 1

1
1
13.00-13.20
·         Pembukaan
·         Pembahasan tata tertib
·         Penandatangan kontrak pelatihan
2
13.20-13.50
·         Pengisian lembar biodata
·         Pengisian pelaporan diri (sebelum pelatihan)
·         Pengisian lembar harapan
Sesi 2
1
1
13.50-14.00
·         Ice breaking (video)
2
14.00-14.30
Pemberian materi mengenai Kepemimpinan dan Pemimpin yang Ideal
Sesi 3
1
2

14.30-14.45
Permainan HIBAMARUT

14.45-15.00
Penutup
Sesi 4
2
1
13.-00-13.30
Pembukaan dan games SARANG BURUNG
2
13.30-14.00
Pemberian materi “How to be a leader”
Sesi 5
2
1
14.00-14.30
Evaluasi dan Penutup
(Kesimpulan secara umum dan kesan-kesan dalam pelatihan)


2
14.30-15.00
Lembar  pelaporan diri (setelah pelatihan) Penutupan / Sayonara



Matrikulasi Pelatihan Dasar Kepemimpinan
“JADI PEMIMPIN??? SIAPA TAKUT…”
Tahap Pelaihan
Sub Sesi
Kegiatan
Waktu
Metode
Tujuan
Alat Bantu
Sesi 1

1
Perkenalan
20’
Perkenalan, pembahasan tata tertib, penandatanganan  kontrak pelatihan.
Ü  Membuat tata tertib guna berlangsungnya pelatihan dengan baik.
Ü  Perkenalan trainer dan fasilitator.
Ü  Microphone
Ü  Karton
Ü  Spidol

2

30’
Pengisian lembar biodata, pengisian pelaporan diri, dan lembar harapan.
Ü  Mengenal peserta.
Ü  Laporan diri sebelum pelatihan.
Ü  Mengetahui harapan peserta terhadap pelatihan.
Ü  Microphone
Ü  Form, biodata, pelaporan diri, dan lembar harapan.
Ü  Alat tulis.
Sesi 2
1



2
Ice breaking



Pemberian Materi Kepemimpinan dan Pemimpin Ideal
10’



30’
Pemberian video


Modelling Ceramah, Tanya jawab  & Diskusi


Ü  Memecahkan suasana agar menjadi semakin akrab
Ü  Meningkatkan pengetahuan peserta verkaitan dengan kepemimpinan dan pemimpin yang ideal
Ü  Video



Ü  Microphone
Ü  Handout
Sesi 3





Sesi 4
1



2
  1

2
Permainan HIBAMARUT

Penutup
Pembukaan dan games
Pemberian Materi “ How to be a leader”
15’



15’
30’

30’
Permainan
Diskusi & Debriefing

Penutup
SARANG BURUNG
Ceramah, Tanya jawab  & Diskusi

Ü  Pencarian (ice breaking)
Ü  Perkenalan
Ü  Pencarian makna

Ü   (ice breaking)
Ü  Pencarian makna
Ü  Memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar mengenai bagaimana menjadi seorang pemimpin
Ü  Tali raffia
Ü  Kapur



Ü  Korek api

Ü  Microphone
Ü  Mimbar/meja
Sesi 5
1
Evaluasi
30’
Debriefing & diskusi
Ü  Kesimpulan seluruh kegiatan dalam pelatihan
Ü  Mengetahui kelebihan & kekurangan dalam pelatihan
Ü  Microphone


2





3
Lembar pelaporan diri.



Penutup &
Sayonara
30’





30’
Pengisian form lembar pelaporan diri.


Penutup
Ü  Mengetahui perubahan yang telah terjadi pada peserta setelah mengikuti pelatihan.
Ü  Menutup pelatihan
Ü  Form lembar pelaporan diri.
Ü  Alat tulis.

Ü  Micropho
Ne
Perkenalan
   Trainer : Listiani Amanah
   Tujuan  :
Ø  Membuat tata tertib guna berlangsungnya pelatihan dengan baik.
Ø  Perkenalan  trainer dan fasilitator.
Ø  Mengenal peserta.
Ø  Pelaporan diri sebelum pelatihan.
Ø  Mengetahui harapan peserta terhadap pelatihan.
   Waktu : 20 menit
   Alat bantu:
Ø  Microphone
Ø  Karton
Ø  Spidol
Ø  Form biodata, pelaporan diri sebelum pelatihan, dan lembar harapan
   Instruksi :
Ø  Trainer membuka pelatihan.
Ø  Trainer membahas tata tertib kemudian menentukan tata tertib bersama dengan  peserta.
Ø  Trainer dan salah satu peserta menjadi wakil untuk menandatangani kontrak pelatihan.
Ø  Peserta mengisi kembar biodata.
Ø  Kemudian trainer menyediakan lembar pelaporan diri sebelum pelatihan dimulai.
Ø  Selanjutnya peserta diminat untuk mengisi lembar harapan terhadap pelatihan.
Pembicara yang Profesional
   Trainer     : Sriana Sihombing
   Waktu      :30 menit
   Alat bantu:
Ø  Microphone
   Tujuan :
Ø  Meningkatkan pengetahuan peserta berkaitan dengan kepemimpinan dan pemimpin yang ideal
Ø  Memberikan kesempatan peserta untuk belajar mengenai perilaku seorang pemimpin
  Materi terlampir
Ice Breaking
    Trainer : Kadek
     Waktu   : 10 menit
      Tujuan :
Ø  Memberikan pengetahuan kepada pengurus OSIS mengenai  pentingnya peran seorang pemimpin dalam sebuah kelompok.
Ø  Memberikan kesempatan bagi pengurus OSIS agar sadar bagaimana cara untuk menjadi pemimpin dan berkomunikasi antar anggota kelompok
     Materi terlampir

Permainan “ HIBAMARUT”
( Hitungan Barisan Manusia Urut )
   Trainer : M. Iqbal & Radya Magala Laudra
   Tujuan :
Ø  Perkenalan dan interaksi antar peserta.
Ø  Sebagai sarana ice breaking untuk mencairkan suasana yang kaku antara fasilitator dan peserta maupun antar peserta pelatihan.
Ø  Sebagai sarana untuk meningkatkan kohesifitas.
Ø  Mempersiapkan peserta agar terkondisi dan konsentrasi mengikuti jalannya rangkaian acara dalam pelatihan.
   Waktu : 15 menit
Ø  5 menit untuk intruksi
Ø  5 menit untuk permainan
Ø  5 menit untuk evaluasi
   Alat bantu:
Ø  Tali raffia dan kapur
ᴪ Prosedur / instruksi permainan :
1.      Bentuk kelompok terdiri dari 6 - 10orang.
2.      Apabila fasilitator memberikan aba-aba start, maka jarak kira-kira 3m, silahkan berlari ke arah tanda yang telah dipersiapkan, dan silahkan berbaris (di atas tali raffia sepanjang 1,5m yang dibentangkan di tanah).
3.      Semua kaki peserta harus berdiri di sepanjang rafia, tidak  ada kaki yang boleh melebihi batas yang telah ditentukan.
4.      Lakukan secepat mungkin dan sebaik mungkin karena waktu dibatasi.
5.      Susunan barisan disesuaikan dengan instruksi yang dibacakan fasilitator.
Sebagai contoh :
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan usia.
§  Urutkan dari kiri ke kanan, berdasarkan huruf depan nama masing-masing (inisial).
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan tinggi badan
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan berat badan
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan nomor mahasiswa
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan warna kulit (dari paling gelap sampai paling terang).
§  Urutkan dari kiri ke kanan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun lahir, dan sebagainya.
6.      Dalam pergantian barisan, setiap peserta dalam kelompok tetap harus menginjak rafia. Apabila terdapat peserta yang terjatuh atau kakinya terlepas dari pembatas maka dinyatakan gugur dan mendapat hukuman sesuai kesepakatan.


Debriefing:
1.   Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti permainan ini?
2.   Apa manfaat yang anda dapat dari permainan ini?
Evaluasi
  Trainer : Umi Ma’rifatul Mualifah
  Tujuan :
Ø  Kesimpulan seluruh kegiatan dalam pelatihan.
Ø  Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelatihan.
   Waktu : 15 menit
   Alat bantu :
Ø  Microphone
Ø  Form pelaporan diri setelah pelatihan
   Instruksi :
Ø  Trainer meminta peserta untuk mengevaluasi mengenai kegiatan keseluruhan pelatihan.
Ø  Peserta mengungkapkan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam pelatihan.
Ø  Peserta member kritik dan saran pada pelatihan .




Permainan “SARANG BURUNG”
   Trainer : Sriana Sihombing
   Tujuan :
Ø  Interaksi antar peserta.
Ø  Melatih peserta agar dapat saling berkomunikasi dalam kelompok
Ø  Melihat keaktifan dan jiwa kepemimpinan individu dalam kelompok
    Waktu : 15 menit
Ø  5 menit untuk intruksi
Ø  5 menit untuk permainan
Ø  5 menit untuk evaluasi
   Alat bantu:
Ø  Korek api
ᴪ Prosedur / instruksi permainan :
1.      Bentuk kelompok terdiri dari 5 - 10 orang.
2.      Berikan satu kotak korek api bagi setiap kelompok
3.      Berikan instruksi kepada peserta agar membuat sarang burung dari batang korek api yang telah disediakan.
7.      Apabila fasilitator memberikan aba-aba start, maka semua batang korek api di keluarkan dari kotak dan langsung memulai.
8.      Lakukan secepat mungkin dan sebaik mungkin karena waktu dibatasi.

Debriefing:
1.   Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti permainan ini?
2.   Apa manfaat yang anda dapat dari permainan ini?

Pembicara yang Profesional

   Trainer     : Umi Ma’rifatul Mualifah
   Waktu      :30 menit
   Alat bantu:
Ø  Microphone
   Tujuan :
Ø  Meningkatkan pengetahuan peserta berkaitan dengan bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin
    Materi terlampir
Evaluasi, Pelaporan Diri & Penutup
  Trainer : M. Iqbal
  Tujuan :
Ø  Kesimpulan seluruh kegiatan dalam pelatihan.
Ø  Mengetahui kelebihan & kekurangan dalam pelatihan.
   Waktu : 30 menit
   Alat bantu :
Ø  Microphone
Ø  Form pelaporan diri setelah pelatihan
   Instruksi :
Ø  Trainer meminta peserta untuk mengevaluasi mengenai kegiatan keseluruhan pelatihan.
Ø  Peserta mengungkapkan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam pelatihan.
Ø  Peserta member kritik dan saran pada pelatihan .










KONTRAK PELATIHAN
Dengan ini kami bersepakat bahwa:
Ó      Sebagai peserta pelatihan kami akan bersama-sama mengikuti pelatihan dengan sukarela selama sehari, yaitu tanggal 22 Desember 2012 mulai pukul 08.00-selesai, dan mentaati peraturan yang ada serta ikut secara aktif pada seluruh proses pelatihan demi tercapainya tujuan pelatihan.
Ó      Fasilitator (pelatih) akan membantu kami sepenuh hati sesuai dengan tanggung jawab mereka masing-masing selama proses pelatihan berlangsung.
Demikianlah pernyataan kesepakatan ini dibuat untuk ditaati bersama demi kebaikan bersama pula. Semoga Tuhan YME meridoi kita semua, Amin.

Yogyakarta, 03 November 2012

    Wakil Peserta                                                                                  Wakil Fasilitator


(…………………)                                                                              (………………….)






Nama:
          Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tujuan dan harapan pribadi terhadap pelatihan
Tujuan saya mengikuti pelatihan ini adalah:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Harapan saya mengikuti pelatihan ini adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Nama:
          Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tujuan dan harapan pribadi terhadap pelatihan
Tujuan saya mengikuti pelatihan ini adalah:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Harapan saya mengikuti pelatihan ini adalah:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
                   LEMBAR BIODATA

Nama                           : …………………………………………………............
Tempat/Tanggal lahir  : ………………………………………………………....
Usia                             : …………………………………………………………
Fakultas                       : …………………………………………………………
No. Mhs                      : …………………………………………………………
Alamat kost/rumah      : …………………………………………………………
                                     ………………………………………………………….
No. telp/HP                 : …………………………………………………………
Hobi                            : …………………………………………………………
Prestasi                        : …………………………………………………………
                                     ………………………………………………………….
Cita-cita                      : …………………………………………………………


                                                            Yogyakarta, 03 November 2012
                                                                                                Peserta


                                                                                      (…………………..)

Nama:
                   Lembar Pelaporan Diri

Pada saat ini sebelum saya mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan, saya merasa bahwa kemampuan dan pengetahuan saya dalam kepemimpinan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Lembar Pelaporan Diri

Pada saat ini setelah saya mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan, saya merasa bahwa kemampuan dan pengetahuan saya dalam kepemimpinan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



                  
Nama     : ............................................................. L/P
Kelas      : .............................. / .................................

Training “Jadi Pemimpin??? Siapa Takut…”
Evaluasi Pelatihan
Bagi saya pelatihan ini :
Sangat bermanfaat

5     4     3     2     1

Tidak bermanfaat
Materi-materi yang diberikan dalam pelatihan ini :
Sangat bermanfaat


5     4     3     2     1


Tidak bermanfaat
Materi-materi yang diberikan selama pelatihan ini :
Sangat menyenangkan


5     4     3     2     1


Tidak menyenangkan
Dalam menjelaskan setiap materi dalam pelatihan ini, trainer:
Sangat jelas


5     4     3     2     1


Tidak jelas
Cara menyajikan sesi demi sesi dalam pelatihan ini, trainer :
Sangat menarik


5     4     3     2     1


Tidak menarik
Dalam menjelaskan tujuan dari setiap permainan, trainer :
Sangat jelas


5     4     3     2     1


Tidak jelas
Menurut saya, antara sesi 1 dengan sesi lain dalam pelatihan ini bersifat:
Sangat terpadu


5     4     3     2     1


Tidak terpadu
Penilaian saya terhadap pelatihan ini secara umum:
Sangat baik


5     4     3     2     1


Tidak baik
Menurut saya, fasilitas yang diberikan oleh panitia
Sangat memuaskan


5     4     3     2     1


Tidak memuaskan

Menurut saya, pelayanan yang diberikan oleh panitia
Sangat baik


5     4     3     2     1


Tidak baik
Yang dapat saya pelajari setelah mengikuti pelatihan ini adalah:
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
Menurut anda, adakah sesi materi yang memberikan pengetahuan dan wawasan baru untuk anda?
............................................................................................................................................................................................
Jika ada, apa alasannya ?
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
Jika tidak ada, apa alasannya ?
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
Yang akan saya lakukan setelah mengikuti pelatihan ini adalah:
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................
Berikan kritik dan saran anda pada pelatihan ini :
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
Berikan pesan dan kesan anda selama pelatihan berlangsung :
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................




















Materi Kepemimpinan
I.            Pengertian Kepemimpinan
Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya. Menurut Stogdil ,Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atas sekelompok seseorang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Secara Umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu situasi di mana seseorang karena sifat-sifat dan perilaku yang dimilikinya mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain guna berpikir bersikap dan ataupun berbuat sesuai yang diinginkan.
II.      Unsur-unsur Kepemimpinan
1.      Adanya Pemimpin.
Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin yakni seseorang yang mendorong atau mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.



2.      Adanya Pengikut.
Unsur kedua dari kepemimpinan adalah adanya pengikut yakni seseorang atau sekelompok yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Adanya Sifat atau perilaku Tertentu.
Unsur ketiga dari kepemimpinan adalah adanya sifat ataupun perilkau tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
4.      Adanya situasi dan Kondisi Tertentu.
Unsur keempat dari kepemimpinan adalah adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan.Situasi dan kondisi yang dimakasud dibedakan dua macam.Pertama,situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi.Kedua,situasi dan kondisi diluar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.
III.      Proses Kepemimpinan
Secara singkat, proses kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin disini dapat menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan dari organisasi, memotivasi bawahan atau orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisai, dan membantumenciptakan budaya yang produktif dalam organisasi.
Menurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan mempunyai kaitanyang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalammenggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkansangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalammenciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolegamaupun atasan pemimpin itu sendiri.
Dalam proses kepemimpinan, motivasi adalah hal yang pentingkarena seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untukmempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai orang yang layak untuk memimpin mereka.
Dalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkanoleh Robert House (1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005 dalamNurjanah, 2008) menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yanglebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yangmempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berhargabisa dicapai dengan usaha yang serius.
Kepemimpinan yang berlakusecara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahanyang tinggi. Dalam situasi yang berbeda mensyaratkan gayakepemimpinan yaitu karakteristik personal dan kekuatan lingkungan.Teori ini juga menggambarkan bagaimana persepsi harapan dipengaruhioleh hubungan kontijensi diantara empat gaya kepemimpinan danberbagai sikap dan perilaku anggota. Perilaku pemimpin memberikanmotivasi sampai tingkat mengurangi halangan jalan yang mengganggupencapaian tujuan, memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para anggota, dan mengaitkan penghargaan yang berarti terhadap pencapaian tujuan.
Selain itu House percaya bahwa pemimpin dapatmenunjukkan lebih dari satu gaya kepemimpinan, danmengidentifikasikan empat gaya kepemimpinan, yaitu kepemimpinanyang mengarahkan/pengasuh (direktif), kepemimpinan yang mendukung (supportive), kepemimpinan partisipatif, dan kepemimpinan yangberorientasi pada pencapaian (prestasi). Dengan mempergunakan salahsatu dari empat gaya di atas, pemimpin berusaha mempengaruhi persepsibawahannya dan memotivasinya, dengan cara mengarahkan mereka padakejelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang efektif.
Menurut Robbins (2009, p. 332) yang diterjemahkan olehPujaatmaka dan Iskandarsyah, proses kepemimpinan terdiri daribeberapa tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Munculnya proses kepemimpinan tergantung dari pemimpin, kelompok, dan situasi. Artinya bahwa jenis gaya kepemimpinan dapat dilihat dari perilaku, ketrampilan, pengetahuan atasan, dan nilai-nilai.
2. Dengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, karyawan akan menilai apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai dengan keinginan karyawan (norma dan nilai, kepaduan, keterikatan pada tujuan dan harapan kelompok) dan situasi (nilai organisasi, teknologi tuntutan, dan variasi tugas).
3. Jika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan sesuai dengan harapan karyawan dan situasi, akan menghasilkan prestasi dan kepuasan kerja yang baik. Sebaliknya, jika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan tidak sesuai dengan harapan bawahan, akan menghasilkan prestasi kerja yang jelek dan ketidakpuasan kerja.
IV.      Gaya Kepemimpinan
Bahasan ini hanya akan dibatasi pada gaya kepemimpinan yang mempunyai perbedaan yang begitu menonjol, untuk menarik sebuah tolak ukur dalam penerapan gaya kepemimpinan yang efektif. 1. Otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik negatif.Dilihat dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang yang sangat egois. Dengan egoisme yang besar, seorang pemimpin yang otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional seperti kekuasaan yang tidak perlu dibagi dengan orang lain dalam organisasi, ketergantungan total para anggota organisasi mengenai nasib masing- masing dan lain sebagainya. Seorang pemimpin yang otokratik cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akan dinilainya benar apabila tindakan itu mempermudah tercapainya tujuan dan semua tindakan yang menjadi penghalang akan dipandangnya sebagai sesuatu yang tidak baik dan dengan demikian akan disingkirkannya, apabila perlu dengan tindakan kekerasan.
2. Demokratik
Karateristik :
a)      Kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas.
Dalam hal ini sistem kepemimpinannya dilakukan dalam bentuk pembagian peranan yang proporsional dalam tingkat perencanaan dan lapangan aplikasi.
b)      Mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang dipimpinnya.
c)      Menggunakan pendekatan yang integralistik dalam pelaksanaan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
d)     Konsep kepemimpinannya selalu diusahakan kearah penyatuan atau menjadi bagian dari keinginan mayoritas komunitasnya.
e)      Menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atas kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi.
f)       Menganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjung tinggi harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluk politik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individu yang mempunyai jati diri yang khas.
g)      Sejauh mungkin memberikan kesempatan kepada para bawahannya berperan serta dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut tugas para bawahan yang bersangkutan.
h)      Terbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lain termasuk para bawahannya.
i)        Bersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahan terutama dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain.
j)        Selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan.
Berdasarkan karakteristik di atas, secara teoritikal dan holistik dari suatu kepemimpinan maka gaya kepemimpinan demokratik adalah gaya kepemimpinan yang ideal. Tapi sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa situasi ideal dalam kehidupan organisasional tidak akan pernah terwujud. Secara taktis, gaya kepemimpinan demokratik sangat sulit untuk mencapai ukuran kesuksesan.
3. Situasional (Contigency Theory)
Memperhitungkan faktor kondisi, waktu dan ruang yang turut berperan dalam penentuan gaya kepemimpinan yang paling tepat. Efektivitas seseorang sangat tergantung pada kemampuannya “membaca” situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gayanya dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehingga ia efektif menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
Sejarah memberikan banyak bukti tentang pimpinan negara yang otokratik akhirnya “mengalah” kepada tuntutan rakyat. Dalam teori Situasional, seorang pemimpin yang otokratik dapat mempertahankan keberlangsungan kepemimpinannya apabila ia bisa mengubah gaya kepemimpinannya dengan gaya lain, misalnya gaya yang agak demokratik dalam menghadapi situasi-situasi tertentu. Sebaliknya, dalam teori situasional, seorang pemimpin yang demokratik terkadang harus bertindak otoriter (dalam hal ini ia mengubah gayanya menjadi otokratik), misalnya dalam hal mengenakan sanksi terhadap para pelanggar disiplin organisasi, mengoreksi penyelewengan atau sangat didesak oleh situasi krisis.
V.      Ciri-ciri ideal dari seorang Pemimpin
1.      Pengetahuan umum yang luas
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak sebagai seorang generalis
2.    Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang;
a) Mampu merubah wawasan yang tadinya sempit dan spesialistik menjadi wawasan yang luas dan generalistik
b) Sikap mental dan perilaku yang tadinya berorientasi kepada hal- hal yang teknis operasional menjadi sikap dan perilaku yang berorientasi kepada hal-hal yang sifatnya strategik
c) Persepsi peranan yang semula mungkin bersifat mekanistik berubah menjadi persepsi yang didasarkan pada pentingnya “human skill”.
3.   Sifat inkuisitif (Rasa ingin tahu)
a)   Tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang telah dimiliki
b)   Kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4.   Kemampuan analitik
Efektivitas kepemimpinan seseorang tidak lagi terletak pada kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berfikir.Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga cara berfikir demikian memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.
5.      Daya ingat yang kuat
`Seorang pemimpin tidaklah mesti seorang yang jenius, tetapi kemampuan intelektualnya – seperti daya ingat kognitif dan penalarannya – haruslah berada diatas rata-rata dari orang-orang yang dipimpinnya.Salah satu bentuk kemampuan intelektual tersebut adalah daya ingat yang kuat.Salah satu manifestasi daya ingat yang kuat itu adalah kemampuan “mengangkat” kembali informasi yang tersimpan di bawah sadar ke permukaan untuk kemudian digunakan untuk suatu kepentingan tertentu.
6.      Kapasitas integrative
 Suatu organisasi modern yang kompleks hanya akan mencapai tujuannya dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang tinggi apabila organisasi tersebut dikelola dengan pendekatan kesisteman. Mengelola suatu organisasi dengan pendekatan kesisteman pada dasarnya berarti bahwa satuan-satuan kerja dalam organisasi merupakan sub sistem dari satu totalitas meskipun tiap-tiap satuan kerja mempunyai fungsi, tanggung jawab dan kegiatan yang bersifat khas. Kesemuanya harus merupakan bagian dari fungsi, tanggung jawab dan kegiatan organisasi sebagai keseluruhan dalam rangka pengembanan misinya.
Guna menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatu totalitas-lah peranan pemimpin selaku integrator menjadi sangat penting, karena hanya seorang pemimpin yang mempunyai pandangan holistik mengenai organisasi, sedangkan para pelaksana kegiatan operasional akan memiliki pandangan yang parsial dan bahkan mungkin sangat bersifat mikro.
7.      Keterampilan berkomunikasi secara efektif
Dalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsi komunikasi, yaitu: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8.      Keterampilan mendidik
Disenangi atau tidak, setiap pejabat pemimpin adalah seorang pendidik.Mendidik disini diartikan secara luas, tidak terbatas pada cara-cara mendidik yang ditempuh secara formal. Kalau seorang pimpinan menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas ditiru oleh orang lain atau mampu memberikan nasehat kepada bawahannya untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok tertentu dalam organisasi, maka ia pun telah menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.
9.      Rasionalitas (kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional)
Hanya bertindak setelah dipikirkan secara matang dampak dari tindakan yang akan dilakukannya.
10.  Objektivitas
Hal ini lebih menekankan pada pentingnya sikap adil dalam hal perlakuan dan penghargaan (meritokrasi), serta memposisikan diri pada “area abu-abu” ketika mengadili atau menyelesaikan sengketa antar anggota. Selain itu juga dapat berupa penilaian terhadap situasi dan kondisi sesuai dengan apa adanya, tanpa unsur pribadi atau memihak.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidakmemadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaikdalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapatpenyusun simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memilikisifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi oranglain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi prosesmempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untukmencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkankekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apayang diinginkan pihak lainnya. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukanapa yang diinginkan pihak lainnya.
Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan sertakekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapatdipisahkan.Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu samalainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteriayang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itukepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatufungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:


1.       Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
Manfaat – manfaat tersebut antara lain:
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi:
a.   Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami
b.   Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat
c.   Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut



2.   Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3.   Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4.   Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5.   Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan.Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan.Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
6.   Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.






DAFTAR PUSTAKA
http://miklotof.wordpress.com/2010/06/26/aspek-aspek-percaya-diri/ diakses pada 03         November 2012.
Pratiwi, Kurniasari. 2007. Pengaruh Pelatihan Berbicara di Depan Umum (Public   Speaking) Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum            Pada Mahasiswa Universitas Wangsa Manggala . Skripsi (Tidak Diterbitkan).    Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala.
http://eciputra.com/berita-965-empat-macam-gaya-kepemimpinan.html
 UMBY
 UMBY
 UMBY

UMBY

0 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Kirimkan kesan pesan dan redaksi
ke ryantoex@gmail.com
Ryantoex@gmail.com. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Admin

Definition List